Tuesday, 21 November 2017

Rekapitulasi Serie A musim 2016-17



5 FAKTA MENARIK SERIE A 2016 /2017

Perhelatan serie A musim 2016 /2017 telah usai. Juventus kembali meraih scudetto. Roma mengamankan tiket lolos langsung ke babak grup liga champions yg mengharuskan Napoli ke babak kualifikasi musim depan. Atalanta, Lazio dan Ac Milan menjadi wakil Italia untuk Europa League, dan Pescara, Palermo, serta Empoli harus degradasi ke Serie B.
Selain fakta di atas, ada beberapa hal penting yg terjadi pada serie a musim 2016/2017.
1.       Sejarah baru Juventus
Juventus kembali menegaskan dominasinya di Italia. Penguatan skuad di awal musim dengan mendatangkan Pjanic, Higuain serta Dani Alves membuahkan hasil. Jumlah 91 poin yang Juventus raih musim ini tidak mampu dikejar oleh klib Italia lainnya. Hasil itu membuat Juventus mencetak sejarah dengan menjadi klub pertama uang mampu meraih scudetto ke 6 secara beruntun.
Tidak hanya itu, dominasi Juventus juga terjadi pada Coppa Italia. Kemenangan 2-0 atas Lazio di final Coppa Italia menegaskan Juventus sebagai klub dengan raihan Coppa italia terbanyak, yaitu 12. Raihan tersebut juga menjadikan Juventus sebagai tim pertama yang mampu meraih double winner 3 tahun berturut-turut. Sebuah rekor baru di persepakbolaan Italia.
2.       Farewell Totti
Minggu, 29 Mei 2017 mungkin merupakan hari yang sendu bagi kota Roma, khususnya untuk Romanisti. Bagaimana tidak, di hadapan sekitar 65.000 penonton di stadion Olimpico Roma, idola abadi Romanisti, Francesco Totti menjalankan pertandingan terakhirnya untuk Roma.
Kabar tentang pensiunnya Totti sudah dihembuskan beberapa minggu sebelumnya oleh Direktur Teknik baru AS Roma, Monchi. Dan laga melawan Genoa pada hari minggu itu resmi menjadi pertandingan terakhir Francesco Totti untuk Roma. Sepanjang karirnya, hanya ada 1 klub yang dibela Totti, yaitu Roma. 786 pertandingan telah dijalaninya bersama Roma dengan 307 gol berhasil dicetaknya dalam semua ajang. Bersama Totti, Roma meraih 1 scudetto, 2 Coppa Italia dan 2 Super Coppa Italiana. Sehingga kepergiannya mungkin akan menyisakan kepedihan yang mendalam buat Romanisti maupun penggemar Liga Italia seutuhnya.

3.       Produktifnya lini belakang Atalanta
Atalanta menjalani musim yang luar biasa musim ini. Mereka berhasil finish di posisi 4 besar di klasemen akhir Serie A 2016 /2017. Torehan yang memastikan mereka mendapat 1 tiket ke Europa League musim depan.
Ada hal yang menarik dalam perjalanan Atalanta musim ini. Lini belakang mereka menjadi salah satu senjata andalan bukan hanya masalah bertahan, tetapi juga dalam urusan mencetak gol. Lini belakang Atalanta menjadi yang terproduktif dalam mencetak gol. Dari 62 gol yang berhasil dicetak Atalanta, 18 di antaranya dicetak oleh para bek Atalanta, yaitu Andrea Conti 8 gol yang menjadi bek terproduktif musim ini, Mattia Caldara 7 gol dan Andrea Masiello 3 gol. Ini belum ditambah Franck Kessie yang posisi aslinya adalah bek tapi ditempatkan sebagai gelandang oleh Atalanta musim ini. Kessie sendiri mencetak 6 gol.
4.       Misi salvezza sukses Crotone
Menempati peringkat 2 Serie B musim sebelumnya, membuat Crotone berhak promosi ke Serie A untuk pertama kalinya musim ini. Perubahan pun terjadi di skuad Crotone, Davide Nicola ditunjuk sebagai pelatih baru. Namun, perubahan tersebut masih belum mampu membuat Crotone diperhitungkan. Bersama Pescara dan Palermo, Crotone memang diprediksi bakal kembali degradasi ke Serie B. Hal itu nampak akan menjadi kenyataan ketika hingga akhir Maret 2017 Crotone hanya mampu meraih 14 poin dan terpaut 8 poin dari batas aman degradasi.
Nampaknya, dewi fortuna masih menginginkan Crotone eksis di Serie A. Setelah kalah dari Fiorentina pada pekan ke 29, performa Crotone sangat impresif. Tujuh laga dijalani tanpa pernah kalah, di antaranya menang lawan Inter dan seri lawan Milan, hingga kemudian dikalahkan Juve yang memastikan Juve meraih scudetto pada pekan ke 37. Klimaksnya, pada pekan ke 38 persaingan menghindari jurang degradasi tinggal menyisakan 2 klub saja, Crotone dan Empoli, dengan Empoli unggul 1 angka di atas Crotone. Di atas kertas, Crotone diprediksi bakal terdegradasi karwna harus melawan sang finalis Coppa Italia, Lazio, sementara Empoli menghadapi Palermo yang lebih dahulu divonis degradasi. Di sini lah keajaiban itu terjadi, 2 gol dari Andrea Nalini dan 1 gol Falcinelli hanya mampu dibalas 1 gol Immobile. Sementara di tempat lain, Empoli menyerah 2-1 atas Palermo. Hasil ini membuat Crotone lolos dari jurang degradasi dan bisa menjalani musim keduanya di serie A musim depan. Luar biasa.
5.       Pesona pemuda di pekan terakhir
Serie A dikenal sebagai liga yang sering mengandalkan pemain tua di skuadnya. Sehingga kesempatan pemain muda untuk berkembang kurang mendapatkan tempat. Namun, musim ini banyak pemain muda yang mendapat tempat utama di klub. Gianluigi Donnarumma, Mattia Caldara, Andrea Belotti, Roberto Gagliardini, Federico Chiesa, Giovanni Simeone, Balde Keita menjadi rising star musim ini. Mereka menampilkan penampilan yang apik yang mampu menarik minat tim-tim besar untuk mendapatkannya musim depan.
Bahkan rekor terkait pemain muda juga pecah musim ini. Moise Kean, pemuda asal klub Juventus, menyita perhatian ketika dirinya dimainkan Allegri pada partai melawan Pescara. Dengan tampil di pertandingan tersebut, Moise Kean mencatatkan namanya sebagai pemain kelahiran tahun 2000an pertama yang bermain di serie A.
Tak hanya itu, di giornata terakhir Serie A melawan Bologna, Kean kembali diturunkan oleh Allegri. Bahkan Kean berhasil mencetak gol di menit injury time babak kedua. Gol tersebut spesial karena menjadikan Kean sebagai pencetak gol termuda di serie A saat itu
Namun, rekor Kean tersebut tak bertahan lama, selang kurang dari 24 jam kemudian, ada seseroang pemuda lain yang memecahkan rekornya. Adalah Pietro Pellegri, seorang pemuda asal Genoa. Di partai yang mejadi farewellnya Francesco Totti tersebut, Pellegri sempat membuat publik Roma terhenyak saat dia mencetak gol di sentuhan pertamanya pada menit ke-3. Gol yang membuat dia dinobatkan sebagai pencetak gol termuda Serie A.



Serie A musim 2016 /2017 memang sudah berakhir, namun beberapa fakta di atas masih dapat kita ceritakan di masa-masa depan. 



Tulisan ini dimuat juga pada www.football-tribe.com

No comments:

Post a Comment